Sabtu, 14 Januari 2012


Ciri-ciri masyarakat multikultural
  •  Keadaan geografis :1000 mil dari utara ke selatan, merupakan factor yang sangat besar pengaruhnya terhadap terciptanya multicultural suku bangsa. Kondisi geografis yang telah mengisolir penduduk yang menempati pulau dan daerah menumbuhkan kesatuan suku bangsa yang berbeda-beda. Setiap kesatuan suku bangsa terdiri dari sejumlah orang yang dipersatukan oleh ikatan-ikatan emosional, serta memandang diri mereka masing-masing sebagai jenis atau identitas sendiri. Mereka juga mengembangkan bahasa, budaya, dan kepercayaan yang berbeda-beda, mereka juga mengembangkan mitos-mitos tentang asal-usul keturunan dan nenek moyangnya.
  • Pengaruh kabudayaan asing
Letak Indonesia yang strategis antara samudra hindia dan pasifik sangat mempengaruhi proses multicultural, seperti unsure kebudayaan dan agama. Indonesia merupakan jalur lalu lintas perdagangan antara India, cina, dan wilayah asia tenggara. Melalui para pedagang asing pengaruh kebudayaan dan agama masuk kewilayah Indonesia. Daerah penyebaran yang tidak merata menyebabkan terjadinya proses multicultural unsure kebudayaan dan agama.
  • Kondisi iklim yang berbeda
Wilayah lingkungan hidup suku-suku bangsa juga memperlihatkan variasi-variasi yang berbeda-beda. Karakter multicultural juga ditambah lagi dengan perbedaan-perbedaan tipe masyarakatnya terlihat pada komunitas kosmopolitan perkotaan, komunitas peralihan dari pertanian ke industry dan sebagian lainnya mencirikan komunitas yang berbudaya suku bangsa.
  •  Integrasi nasional yang berasal dari kelompok suku bangsa yang beranekaragam
Walaupun integrasi secara nasional telah terbentuk, tetapi dalam kenyataannya bangsa Indonesia selalu mengalami konflik-konflik secara internal (SARA). Berdasarkan latar belakang timbulnya masyarakat multicultural di Indonesia, maka kelompok-kelompok sosial yang tumbuh pun beranekaragam, seperti kelompok etnis, agama, ataupun kelompok berdasarkan stratifikasi sosial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar